Mashum Blog

Sebaik-Baik Manusia adalah yang Bermanfaat Buat orang Lain (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)


Tinggalkan komentar

Mukaddimah

Berikut ini adalah contoh-contoh mukaddimah (pembukaan) untuk pidato/ ceramah beserta arti yang saya susun sendiri. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, karena keterbatasan ilmu saya.

 

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.

 

نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan kami meminta pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.

 

 

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya

الْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَمَّا بَعْدَهُ

Artinya: Puji syukur kepada Allah dan doa salawaat serta doa keselamatan kepada rasulullah junjungan dan pembimbing kita, Nabi Muhammad bin Abdillah.

 


Tinggalkan komentar

Definisi Arsip

Pengertian

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.(UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan).

Arsip yang dibuat dan diterima oleh institusi, badan atau lembaga perlu dikelola di dalam suatu sistem kearsipan yang baik dan benar. Mengingat bahwa kegiatan dan tujuan organisasi selalu berkembang selaras dengan tuntuan jaman dan keadaan, maka demikian juga dengan jumlah arsip/volume arsip yang dihasilkan dan diterima oleh organisasi ini. Kondisi demikian meniscayakan adanya sistem kearsipan di dalam organisasi. Dengan sistem kearsipan yang sesuai kebutuhan, sederhana dalam penerapan, dan mudah dilaksanakan diharapkan arsip yang masih memiliki nilai guna arsip bagi organisasi dapat digunakan secara optimal, ditemukan dengan cepat dan tepat jika dibutuhkan.  Dalam pengelolaan arsip, terdapat beberapa pekerjaan atau kegiatan kearsipan.

Pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan arsip disebut manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan adalah pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan, pengendalian dan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan. Pekerjaan tersebut meliputi siklus hidup arsip (life cycle of archive).

Manajemen kearsipan (record management) memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan arsip dalam segi penciptaan, lalu lintas dokumen, pencatatan, penerusan, pendistribusian, pemakaian, penyimpanan, pemeliharaan, pemindahan dan pemusnahan arsip. Tujuan akhir manajemen kearsipan ialah untuk menyederhanakan jenis dan volume arsip serta mendayagunakan penggunaan arsip bagi peningkatan kinerja dan profesionalitas institusi atau lembaga dengan biaya yang efektif dan efisien. (Zulkifli Amsyah, “Manajemen Kearsipan”).

Meskipun manajemen kearsipan cenderung diterapkan dalam pengurusan arsip secara manual, namun aplikasi manajemen kearsipan yang baik dan tepat terhadap arsip manual menjadi langkah awal dan tahapan utama yang harus dijalani dalam mewujudkan sistem kearsipan yang ideal bagi organisasi. Jika manajemen kearsipan secara manual sudah berjalan baik dan tepat, maka jika di masa mendatang institusi atau lembaga memiliki rencana untuk melakukan integrasi antara manajemen kearsipan dengan teknologi informasi, kesulitan-kesulitan dan kendala yang muncul selama masa transisi penerapan teknologi informasi dalam manajemen kearsipan akan dapat diminimalisir.

  1. Arsip : Secara terminologis, arsip , warkat atau records merupakan informasi yang direkam dalam bentuk atau medium apapun, dibuat, diterima, dan dipelihara oleh suatu organisasi/lembaga/badan/perorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan (Walne, 1988: 128). Sedangkan dalam UU No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan Pasal 1 disebutkan, yang dimaksud arsip adalah: (a) naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah; (b) naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Fuad Gani mengatakan, arsip adalah sumber informasi penting yang dapat memberikan sumber bukti yang terpercaya dan sahih mengenai suatu keputusan dan tindakan.
  2. Manajemen Kearsipan adalah pelaksanaan pengawasan sistematik dan ilmiah terhadap semua informasi terekam yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi untuk menjalankan usahanya. Ia mengawasi sistim penyimpanan arsip organisasi dan memberikan pelayanan-pelayanan yang diperlukan. Dengan kata lain Manajemen Kearsipan melakukan pengawasan sistematik mulai dari penciptaan, atau penerimaan arsip, kemudian pemrosesan, penyebaran, pengorganisasian, penyimpanan, sampai pada akhir pemusnahan arsip. Informasi yang sudah tersimpan menjadi arsip dapat berbentuk buku, makalah, foto, peta, atau barang dukumen dalam bentuk lainnya yang dibuat atau diterima untuk tujuan operasional dan legalitas dalam hubungannya dengan kegiatan usaha.

Guna Arsip

Kegunaan arsip secara umum terbagi atas dua, yaitu kegunaan bagi instansi pencipta arsip, dan kegunaan bagi kehidupan kebangsaan. Bagi instansi pencipta, kegunaan arsip antara lain meliputi: endapan informasi pelaksanaan kegiatan, pendukung kesiapan informasi bagi pembuat keputusan, sarana peningkatan efisiensi operasional instansi, memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, dan sebagai bukti eksistensi instansi. Sedangkan bagi kehidupan kebangsaan, kegunaan arsip antara lain sebagai: bukti pertanggungjawaban, rekaman budaya nasional sebagai “memori kolektif” dan prestasi intelektual bangsa, dan sebagai bukti sejarah.

Peran kearsipan

Peranan kearsipan sebenarnya sangatlah potensial dan tidak mungkin dapat dihapus dalam menunjang kelancaran kegiatan administrasi sehari-hari disegala bidang kegiatan. Kearsipan mempunyai peranan sebagai pusat kegiatan, sebagai sumber informasi, dan sebagai alat pengawas yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam melakukan kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan, kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya

Fungsi  dan Tujuan Arsip

  1. Menurut UU No.7 tahun 1971, fungsi arsip dibedakan atas dua: arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang masih secara langsung digunakan dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas organisasi, baik sejak perencanaan, pelaksanaan dan juga evaluasi. Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan lagi di dalam fungsi-fungsi manajemen, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. Arsip statis merupakan arsip yang memiliki nilai guna berkelanjutan (continuing value). Arsip dinamis berdasarkan kepentingan penggunaannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif dan dinamis inaktif. Arsip dinamis aktif berarti arsip yang secara langsung dan terus-menerus diperlukan dan dipergunakan di dalam penyelenggaraan administrasi. Sedangkan arsip dinamis inaktif merupakan arsip-arsip yang frekuensi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi sudah menurun.
  2. Tujuan kearsipan ialah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan Kegunaan arsip secara umum terbagi atas dua, yaitu kegunaan bagi instansi pencipta arsip, dan kegunaan bagi kehidupan kebangsaan. Bagi instansi pencipta, kegunaan arsip antara lain meliputi: endapan informasi pelaksanaan kegiatan, pendukung kesiapan informasi bagi pembuat keputusan, sarana peningkatan efisiensi operasional instansi, memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, dan sebagai bukti eksistensi instansi. Sedangkan bagi kehidupan kebangsaan, kegunaan arsip antara lain sebagai: bukti pertanggungjawaban, rekaman budaya nasional sebagai “memori kolektif” dan prestasi intelektual bangsa, dan sebagai bukti sejarah.JENIS-JENIS ARSIP

    Arsip dapat digolongkan atas berbagai jenis atau macam, tergantung dari sisi peninjauannya, antara lain:

    A.  Berdasarkan Fungsi

    Menurut fungsi dan kegunaanya, arsip dapat dibedakan menjadi:

    (a) Arsip dinamis, yakni arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam  perencanaan, pelaksanaan, dan atau penyelenggaraan administrasi perkantoran.

    (b) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, aan atau penyelenggaraan aamlnlstrasl perkantoran, atau sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.

    B.  Berdasarkan Nilai Guna

    Ditinjau dari segi kepentingan pengguna, arsip dapat dibedakan atas:

    a.       Nilai guna primer yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk

    kepentingan lembaga/instansi pencipta atau yang menghasilkan arsip. Nilai guna primer meliputi:

    • Nilai guna administrasi yaitu : nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip.
    • Nilai guna hukum yaitu : arsip yang berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah.
    • Nilai guna keuangan yaitu : arsip yang berisikan segala hal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan.
    • Nilai guna ilmiah dan teknologi yaitu :  arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat/hasil penelitian murni atau penelitian terapan.

    b.      Nilai guna sekunder yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip sebagai kepentingan lembaga/instansi lain, dan atau kepentingan umum di luar instansi pencipta arsip, serta kegunaannya sebagai bahan bukti pertanggungjawaban kepada masyarakat/pertanggungjawaban nasional.

    Nilai guna sekunder, juga meliputi:

    Ø      Nilai guna pembuktian, yaitu arsip yang mengandung fakta dan keterangan

    yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana

    lembaga/isntansi tersebut diciptakan, dikembangkan, diatur fungsinya, dan apa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta apa hasil/akibat dari kegiatan itu.

    Ø      Nilai guna informasi, yaitu arsip yang mengandung informasi bagi kegunaan

    berbagai kepentingan penelitian dan sejarah, tanpa dikaitakan dengan

    lembaga/instansi penciptanya.

    C. Berdasarkan sifat

    Berdasarkan sifatnya, arsip dapat dibedakan atas :

    Arsip tertutup, yaitu arsip yang dalam pengelolaan dan perlakuannya berlaku ketentuan tentang kerahasian surat-surat.

    Arsip terbuka, yakni pada dasarnya boleh diketahui oleh semua pihak/umum. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya

    Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :

    Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada suatu pusat arsip (depo arsip), atau arsip yang dipusatkan penyimpan dan pemeliharaannya pada suatu tempat tertentu.

    Arsip pemerintah, yang mengandung nilai khusus ada yang disimpan secara nasional di Jakarta yaitu pada Lembaga Arsip Nasional Pusat yang disebut dengan nama ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia).

    Arsip unit, yaitu arsip yang disimpan di setiap bagian atau setiap unit dalam suatu organisasi. Arsip unit disebut juga arsip mikro atau arsip khusus, karena khusus hanya menyimpan arsip yang ada di unit yang bersangkutan.

    D. Berdasarkan Keasliannya

    Menurut keasliannya, arsip dibedakan atas: arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.

    E. Berdasarkan Subyeknya

    Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan atas berbagai macam, misalnya: Arsip keuangan, Arsip Kepegawaian, Arsip Pendidikan, Arsip Pemasaran, Arsip Penjualan, dan sebagainya.

    F. Berdasarkan Bentuk dan Wujudnya

    Menurut bentuk atau wujudnya, arsip terdiri dari berbagai macam, misalnya surat (arsip korespondensi) yang dalam hal ini diartikan sebagai setiap lembaran kertas yang berisi informasi atau keterangan yang berguna bagi penyelenggaraan kehidupan organisasi.

    G. Berdasarkan Sifat Kepentingannya

    Arsip penting, yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah, dan sebagainya.

    Arsip vital, yaitu arsip yang bersifat permanen, disimpan untuk selama-lamanya, misalnya akte, ijazah, buku induk mahasiswa, dsb.


Tinggalkan komentar

Langkah Kecil Membangkitkan Minat Baca

 Sejarah telah mencatat bahwa tulisan merupakan elemen penting dalam perubahan sejarah manusia. Tulisan bahkan merupakan sebuah symbol peradaban sehingga pembagian masa lalu menjadi dua bagian besar yakni sejarah dan pra sejarah di dasarkan pada ada tidaknya sebuah tulisan. Sebuah tulisan, apapun bentuknya, sebenarnya sebuah pesan yang mencoba untuk mempengaruhi pemikiran orang lain. Tentu saja tidak semua tulisan mampu melakukan itu. Yang lebih utama, setiap penulis berupaya memberikan manfaat melalui tulisan yang dia ciptakan. Alangkah indah jika bisa memperbaiki kondisi lingkungan para pembacanya.

Permasalahan Cara Memanfaatkan Aneka Potensi Perpustakaan

Perpustakaan mempunyai banyak potensi yang layak dikembangkan. Antara lain bahan pustaka, anggota, pengelola, dan lahan untuk menampungnya. Tersedianya pustaka cetak terutama pada perpustakaan konvensional memudahkan akses informasi tanpa mengandalkan tenaga listrik. Dengan penerapan internet, akses materi pustaka semakin mudah dan cepat. Selain itu sumber referensi yang didapatkan lebih lengkap. Bahkan jangkauan teknologi ini lebih luas karena mampu melintasi batas negara dalam hitungan detik Ketika seorang anggota perpustakaan bermaksud mengakses informasi melalui perpustakaan, dia bisa memilih apakah akan menggunakan pustaka cetak maupun elektronik. Untuk menghemat biaya, perlu diadakan pelayanan pesanan yang memungkinkan anggota memesan terlebih dulu informasi yang diinginkan, sehingga bisa disesuaikan waktunya bila ada anggota lain yang kebetulan juga bermaksud mengakases informasi yang sama. Mungkin beberapa anggota yang mencari informasi yang sama bisa berdiskusi tentang informasi tersebut supaya mendapatkan masukan dari sudut pandang orang lain.

Tujuan

Pembaca yang berbudi, punulis bermaksud memberikan sumbangan pemikiran yang aplikatif terhadap perkembangan minat baca masyarakat dengan cara mencatat atau merekam apresiasi para pengunjung perpustakaan. dan/ atau kualitas layanan perpustakaan.

Landasan teori

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”

-Al Qur’an Surat Al Alaq ayat 1

”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya”

-Hadits Rasulullah Muhammad SAW

Pembahasan – Strategi mengoptimalkan potensi perpustakaan

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, pencinta perpustakaan pantas melakukan beberapa langkah yaitu:

1. Meminta komentar tertulis dari tiap pengunjung dan anggota setiap kunjungan atau

   bisa dikirim melalui SMS

Adanya tanggapan anggota akan menjadi masukan bagi pengelola seberapa baik kesesuaian materi pustaka dengan kebutuhan anggota/pengunjung. Semakin banyak komentar positif menunjukkan perpustakaan mmampu memenuhi kebutuhan. Hal ini perlu dipertahaankan dan ditingkatkan. Sebaliknya jika banyak komentar negative, ini sebagai tanda bahwa perpustakaan harus segera membenahi layannannya. Tidak hanya dalam hal kelengkapan materi piustaka, tetapai juga dalam sosialisasi cara mendapatkan materi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.

Selain itu, adanya masukan akan lebih mudah untuk disusun sebagai data yang berhubungan dengan minat, motivasi, partisipasi dan harapan anggota. Sehingga pihak pengelola juga akan lebih tepat dalam mengevaluasi kinerja dan memperbaikinya supaya sesuai dengan harapan para pengguna perpustakaan. Dengan demikian beberapa hal strategis dalam kinerja segera terpenuhi termasuk kelengkapan; ketepatan antara data dan fakta; serta pembaruan materi pustaka sesuai dengan perkembangan informasi yang terbaru. Kepedulian para pengguna dalam menuliskan komentar bisa menunjukkan tingkat apresiasi dari anggota atau pengunjung terhadap materi pustaka. Oleh karena itu walaupun komentar para anggota ini sederhana atau bahkan serupa, yang lebih utama ada bukti secara tertulis atas harapan para pengunjung yang sebenarnya dan bukan hanya formalitas. Pada awalnya, mungkin akan terasa enggan menuliskan tanggapan yang sudah lazim dan dianggap sepele. Selanjutnya akan terasa manfaatnya ketika aktivitas menulis ini sudah menjadi kebiasaan. Pencatatan atas setiap kegiatan yang telah dilakukan sangat penting karena. Akan menunjukkan perbaikan aktivitas kita setiap hari. Dengan adanya dokumentasi, pihak yang berkepentingan akan mengetahui dengan mudah kapan saja dan di mana saja. Jadi tidak tergantung pada 1 atau 2 petugas saja.

2. Menawarkan sistem sewa kepada anggota perpustakaan untuk mengakses buku-buku

    baru yang bermutu sesuai dengan kebutuhan

Saat ini animo masyarakat dalam pembelian buku bacaan (sebagai salah satu jenis media informasi) tidak sebesar pembelian barang lain, misalnya untuk makan dan minum. Menurut peneliti H Ardito Bhinadi SE Msi, berdasarkan hasil survei Biaya Hidup Mahasiswa DIY Tahun

2008 ada tiga komponen biaya hidup terbesar mencakup biaya makanan dan miniuman 31%, pondokan 17%, dan transportasi 10%. Sedangkan biaya untuk pembelian buku pelajaran yakni 3%. Sebenarnya kebutuhan dan kemampuan manusia dalam menerima informasi adalah lebih besar daripada kebutuhan dan kemampuan menampung makanan maupun minuman. Buktinya manusia makan dan minum hanya melalui sebuah mulut. Walaupun dia mampu makan minum dalam jumlah banyaak, sesungguhnya sangat terbatas pada ukuran perutnya dan jika terlalu berlebih akan membebani sehingga menguras efisiensi kerja organ tubuhnya. Sedangkan dalam menerima informasi, manusia bisa mengindera lewat 2 mata, telinga, dan lubang hidung serta lapisan kulit pada permukaan tubuhnya. Seandainya Anda sedang berbicara dengan orang lain di sebuah taman, bisa jadi Anda juga mendengar kicau burung di sela-sela riuhnya anak-anak yang sedang bermain sementara mata dan hidung Andan menangkap informasi lainnya secara serentak karena informasi bersifat abstrak dan Allah menciptakan otak manusia dengan kapasitas jutaan sel saraf yang saling berhubungan. Hal ini menunjukkan besarnya kebutuhan atas media informasi termasuk buku bacaan dan kemampuan berarti bahwa minimnya pembelian buku lebih disebabkan pada kesadaran diri yang kurang optimal berorientasi pada nilai waktu dan ilmu, bukan semata-mata karena minat baca dan daya beli. Jadi yang perlu dicermati adalah perihal kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri dan strategi untuk menyiasatinya. Artinya seseorang akan peduli pada jumlah dan jenis informasi yang ia terima jika dirinya benar-benar sadar atas pentingnya menguasai informasi terutama ilmu termasuk teori dan prakteknya. Dirinya akan semakin sadar manakala dia bisa mendapat manfaat yang lebih banyak. Alih-alih hanya menerima informasi, dia juga akan mampu mengembangkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan sehari-hari sehingga dia juga bisa menjadi sumber informasi dan memberi manfaat bagi orang lain. Betapa senang jika setelah menerima, kita bisa membalasnya dengan pemberian yang lebih baik.

3.Membangun komunitas yang suka belajar dan terus memperbaiki diri

Secara logika praktis seseorang akan lebih untung jika menerima sebanyak-banyaknya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Ini wajar. Tetapi kalau kita perhatikan, dengan lebih banyak memberi dari pada menerima akan membuat diri lebih produktif sehingga lebih bermanfaat. Jika orang ini selalu berusaha bermurah hati dalam berbagi manfaat dengan merendahkan hatinya di hadapan Yang Maha Pemurah, maka sepantasnya dia akan merasakan nikmatnya kejernihan ilmu (hikmah) Orang semacam ini bagaikan sebuah selang yang terhubung dengan kran untuk mengisi beberapa bejana penampung air. Ketika kran dibuka, air mengalir memenuhi bejana-bejana tersebut melalui selang. Pada suatu bejana air tidak mampu memenuhi bejana tersebut karena bagian dindingnya berlubang. Dari lubang kecil itulah air terus mengalir ke penampung air lain yang lebih rendah letaknya. Walaupun tidak pernah dipenuhi air, ternyata bejana ini selalu tampak bening karena air yang masuk ke dalamnya membilas dinding bejana tersebut sebelum keluar melalui lubang membawa partikel padat yang larut bersamanya sehingga

hampir tidak ada endapan di dasar bejana ini. Sedangkan bejana indah yang telah terpenuhi air mulai tampak keruh karena air yang masuk akhirnya diam sehingga dinding bejana ini mulai tampak kusam dan timbul endapan partikel-partikel padat di dasar bejananya. Orang yang mengamalkan dan mengajarkan ilmu bagaikan bejana yang mengalirkan air melalui lubang-lubang pada dindingnya. Semakin tinggi permukaan air dalam bejana, semakin deras pula air menyembur ke luar bejana sehingga makin jauh jangkauannya. Pengamal dan pembagi ilmu tidak akan berkurang ilmunya. Justru semakin banyak ia membagi ilmu yang bermanfaat, semakin jernih makna ilmu yang ia kuasai. Inilah yang membedakan bekal berupa ilmu dan mengamalkannya adalah lebih baik dari bekal harta yang bisa kita kumpulkan. Jadi pastikan bahwa setiap dalam waktu yang berlalu kita mendapatkan ilmu, mengamalkan, menuliskan dan mengajarkannya.

4. Membina para anggota supaya menuliskan ide, opini, usul, dan berbagai masukan

    yang terlintas dalam hati mereka

Para pengunjung hendaknya memberikan keritik perbaikan dan saran pengembangan kepada pengelola perpustakaan supaya segera diakomodasi, ada baiknya para anggota mengkaji

secara mendalam bersama pengelola sehingga pengelola mudah menerapkan perbaikan tersebut. Dengan demikian peningkatan layanan bisa segera terwujud. Pembaca yang berbudi, kegiatan penulisan sangat banyak manfaatnya. Yang jelas kita bias mengungkapkan isi benak atau pikiran kita yang terlintas walaupun sederhana. ketika terbersit suatu hasrat seseorang untuk meraih cita-cita, mungkin dia belum tahu bagaimana cara yang harus ditempuh. Jika dia menulliskan hasrat tersebut, secara tidak langsung ada yang mengingatkannya ketikka dia membaca tulisannya sendiri. Secara alami, kumpulan tulisan satu orang atau lebih bisa jadi merupakan gagasan menarik bagi seorang pembaca. Jadi ada orang yang mendapatkan manfaat, selayaknya tulisan-tulisan tersebut disebbaluuaskan ke masyarakat supaya semakin banyak orang yang mengetahui

adanya gagasan tersebut. Kita tidak perlu memikirkan “berapa orang yang menolak membaca?” jika ada satu orang yang mau membaca bisa jadi dia mencatat masukan dari tulisan yang baru saja ia baca, kemudian dia menambahi dengan idenya sendiri sehingga terciptalah ide baru. Ide sederhana yang awalnya dituliskan dalam kalimat pendek bias berlanjut menjadi ide besar yang tidak terduga. Marilah kita membuat komentar yang menyampaikan berbagai manfaat perpustakaan, kegiatan penulisan, diskusi yang berorientasi menghimpun solusi serta gagasan kreatif Anda lainnya. Awalnya ada warga masyarakat yang apatis terhadap hal ini. Seiring dengan bergulirnya waktu, makin banyak testimoni akan membuat publik penasaran. Untuk menghindari rasa bosan, bersemangatlah pada kegiatan positif dan produktif. Tulislah kegiatan anda untuk membangkitkan kemampuan menulis. Dan menampung ide anda. Selain itu anda juga bisa menulis usul dari teman atau keluarga. Kemampuan menulis bukan bakat, melainkan berawal dari niat. Dengan kegiatan menulis akan mengasah diri dalam menuangkan pikiran sehingga membuat kita lebih kreatif dan semakin kreatif.

5. Mengajak para anggota mempublikasikan tulisan mereka kepada masyarakat

    Apa untungnya mempublikasikan tulisan kita?                           

Dengan seringnya publikasi, orang akan banyak yang tahu, kenal, atau bahkan hapal suatu

tulisan yang dibaca, bahkan bisa bersaudara dengan para penulisnya. Dengan perkembangan lingkungan social dan budaya yang dinamis, wajarlah ada orang yang mencari tulisan-tulisan yang bermafaat. Untuk mendapatkan buku atau bentuk lain dari tulisan yang benar-benar dia butuhkan, orang akan berani membayar harganya. Sosialisasi dari pengelola perpustakaan kepada pengunjungnya serta partisipasi anggota dalam menyumbang komentar didukung oleh penggunaan teknologi informasi melalui ponsel maupun internet akan mempercepat peningkatan keterampilan anggota perpustakaan dalam hal penulisan. Anggota yang terampil menulis akan mampu membaca adanya peluang dan kebutuhan informasi dalam masyarakat, kemudian mengembangkan kebutuhan tersebut menjadi kegiatan yang semakin produktif. Pengelola perpustakaan perlu mengadakan sosialisasi terutama kepada para pengunjung tentang program yang diadakan untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam mengapresiasi koleksi pustaka yang tersedia.

6. Mengadakan kampanye kepada masyarakat luas melalui media lisan maupun tulisan

    secara berkesinambungan mengenai fungsi karya tulis

Dalam rangka menyamakan visi seluruh pengelola dan pengguna perpustakaan, perlu suatu

pengingat pesan moral dan nilai supaya mudah dibudayakan di lingkungan perpustakaan yang bersangkutan. Motto layanan harian dengan kata-kata yang menyentuh perasaan akan menciptakan kesan mendalam di hati para pengunjung. Motto yang tertulis pada papan sambutan sebaiknya diletakkan di tempat yang mudah dibaca oleh banyak pengunjung dan pengelola, sehingga mudah tertanam dalam benak pembacanya. Dan yang lebih penting adalah selalu dijiwai dan dibuktikan dengan sikap para pengelola harian dan disambut seluruh anggota dengan publikasi ke pengunjung dan masyarakat umum. Memang hal ini tidak semudah mengatakannya. Namun dengan niat untuk berbagi ilmu secara tulus niscaya senantiasa berguna. Penyertaan anggota dalam suatu divisi pada perpustakaan bisa berdasarkan minat masing-masing anggota, Bisa juga ditambah dengan inisiatif dewan anggota atau kebutuhan perpustakaan.

7. Membangun komunitas tulis yang dikemas dalam kegiatan wisata edukasi

Wisata edukasi yang dimaksud di sini yaitu suatu objek rekreasi untuk menyediakan lingkungan yang inspiratif supaya pengunjung mudah mendapatkan gagasan dalam berkreasi. Untuk merangsang tampilnya ide perlu dibuat berbagai alat Bantu yang fleksibel

 

Kesimpulan

Artikel ini ketika mulai ditulis, banyak ide yang sebatas teori. Akan lebih bermanfaat dengan menerapkan dalam praktek layanan pengembangan minat baca masyarakat

Saran

1.  Aplikasi dari artikel ini perlu beberapa pembahasan yang lebih rinci.

2.  Aplikasi dari artikel ini akan lebih mudah dengan meninjau sumber referensi

3. Penulis sangat mengharapkan penghargaan berupa kritik dan saran para pembaca demi    perbaikan kinerja penulis selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Zuhri, Amiruddin, Sukses Menjadi Penulis Independen,Genius,Yogyakarta, 2008

Kedaulatan Rakyat edisi 26 November 2008

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


1 Komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.